Hi semuanya, kembali pada Electro Socialite. Pada postngan hari ini, kita akan membahas mengenai Resistor. yah, pernah mendengarnya? sudah pasti iya, karena resistor merupakan komponen dasar elektronika. Oke kita akan membahas beberapa poin dibawah dalam postingan ini.
* Pengenalan Resistor
* Satuan & Symbol Resistor
* Tipe-tipe Resistor
* Mengetahui dan Menghitung Nilai Resistor
* Apa itu Resistor?
Resistor merupakan komponen elektronika yang paling sering kita lihat di dialam dunia elektro. Resistor memiliki nilai resistansi yang tetap. Fungsi dari resistor adalah untuk membatasi besar arus yang melewati sebuah rangkaian.Jika dimisalkan pada sebuah tabung, berisi air, Tinggi air dalam tabung adalah voltase, aliran keluarnya air adalah Kuat arus, maka Resistansi adalah diameter pipa keluarnya air tersebut. Jika resistansi semakin besar, maka semakin besar resistasi pada kedua titik, maka semakin kecil pula Kuat arus yang melaewati titik itu.
Resistor merupakan komponen pasif, yang berarti bahwa mereka hanya mengkonsimsi daya, tidak dapat membentuk, atau menambahnya. Umumnya, Resistor ditambah untuk membatasi kuat arus yang melewati rangkaian, membagi arus, dan memberi status pull-up atau pull-down. (Untuk Pull-up dan Pull-down akan dibahas dalam artikel selanjutnya)
* Satuan & Symbol Resistor
Satuan resistor universal adalah ohms. Symbol dari ohm adalah omega ( Ω ). Untuk tingkat resistansi dibagi dari ohm, Kilo-ohm (1000 ohm). Mega-ohm (1000000 ohm). Skema komponen resistor dalam diagram adalah sebagai berikut
* Tipe Tipe Resistor
Tipe resistor yang beredar di pasaran adalah resistor tipe tabung dan tipe smd. Selain itu dua banyak tipe resistor, ad tipe resistor lain dengan fungsi unik masing-masing. Tipe-tipe resistor yang ada adalah :
1. Resistor Tabung
Resistor tabung ini merupakan yang paling umum ditemukan di pasaran. Resistor ini memiliki ciri khas yaitu memiliki cincin-cincin warna yang merupakan kode penunjuk jumlah resistansi resistor tersebut.
2. Resistor SMD
Resistor SMD (Surface Mounted Device) adalah tipe resistor yang mulai muncul akhir2 ini dengan bentuk yang kecil dan tipis, resistor ini memiliki angka yang ditulis diatasnya yang merupakan besaran resistansi resistor tersebut.
3. Resistor Keramik / Batu
Resistor ini sama halnya dengan resistor tabung, tetapi bentuknya agak besar berbentuk kotak putih. Resistor ini biasanya memiliki ketahanan terhadap arus yang lebih besar dari pada resistor tabung. Sama halnya dengan resistor smd, resistor ini memiliki angka dan huruf yang merupakan besaran resistansi resistor tersebut.
4. Variable Resistor (Potentiometer)
Resistor ini memiliki fungsi yang unik, dimana jumlah resistansi nya bisa diatur dari 0 hingga jumlah yang ditulis di potentiometer tersebut degan cara memutar knop dari kiri ke kanan.
5. Resistor berbasis pemakaian
Jenis - jenis resistor pada jenis ini merupakan resistor yang resistansinya bergantung pada kondisi pemakaiannya. Contoh dari resistor jenis ini adalah LDR (Light Dependences Resistor)
Resistor yang berpengaruh pada temperatur (Thermistor). Untuk Thermistor dibagi lagi menjadi 2, yaitu :
1. PTC (Positive Thermal Control). Nilai hambatan PTC saat dingin adalah sangat rendah pada kondisi normal, tetapi saat suhu PTC naik maka nilai resistansinya juga ikut naik.
2. NTC (Negative Thermal Control). NTC kebalikan dari PTC, dimana nilai resistansi NTC saat dingin sangat tinggi, tetapi saat suhu NTC semakin naik, maka nilai resistansi akan semakin mengecil bahkan nol.
Serta resistor-resistor lain yang memiliki bentuk dan fungsi yang khusus karena diciptakan khusus untuk pemakaian tertentu.
* Cara mengetahui dan menghitung Nilai Resistor
Untuk Resistor tabung, nilai resistor terletak pada warna dari cincin cincin yang melingkari resistor tersebut (Kode Warna). sedangkan Resistor SMD serta keramik ada pada Angka yang tertulis pada permukaan atas resistor tersebut (Kode Angka). Untuk Variable Resistor, nilai maksimal resistansi yang diberikan biasanya ditulis pada badan resistor tersebut, untuk mengetahui nilai resistansi pada titik putar tertentu dibutuhkan bantuan multitester atau ohm meter pada kedua pertama kaki resistor tersebut. Untuk Resistor kenis LDR ataupun Thermistor perlu bantuan multitester atau ohmmeter untuk mengetahui nilai resistansinya.
1. Kode Warna
Kode Warna dapat kita bedakan dari berapa jumlah cincin yang dimiliki, biasanya berjumlah 4 5 dan 6.
- Resistor 4 cincin
1. Cincin ke-1 dan Cincin ke-2 adalah angka nilai tahanan.
2. Cincin ke-3 adalah perkalian jumlah angka nol. (x10 pangkat nilai warna)
3. Cincin ke-4 adalah nilai toleransi.
Contoh :
Pita ke-1 adalah warna hijau (5)
Pita ke-2 adalah wana merah (2)
Pita ke-4 adalah warna kuning (10.000)
Pita ke-5 adalah warna emas (5%)
Jadi didapatkan nilainya adalah 520.000 Ω dengan toleransi 0,25% atau 520 kΩ toleransi 5%.Berati nilai resistansinya akan berkisar 494.000 Ω - 546.000 Ω.
- Resistor 5 cincin
1. Cincin ke-1, Cincin ke-2, dan Cincin ke-3 adalah angka nilai tahanan.
2. Cincin ke-4 adalah perkalian jumlah angka nol. (x10 pangkat nilai warna)
3. Cincin ke-5 adalah nilai toleransi.
Contoh :
Pita ke-1 adalah warna merah (2)
Pita ke-2 adalah wana orange (3)
Pita ke-3 adalah warna orange (3)
Pita ke-4 adalah warna kuning (10.000)
Pita ke-5 adalah warna biru (0,25%)
Jadi didapatkan nilainya adalah 2.330.000 Ω atau 2,33 MΩ dengan toleransi 0,25%. Berati nilai resistansinya akan berkisar
2.324.175 Ω - 2.335.825 Ω.
- Resistor 6 cincin
1. Cincin ke-1, Cincin ke-2, dan Cincin ke-3 adalah angka nilai tahanan.
2. Cincin ke-4 adalah perkalian jumlah angka nol. (x10 pangkat nilai warna)
3. Cincin ke-5 adalah nilai toleransi
4. Cincin ke-6 adalah koefisien suhu.
Contoh :
Pita ke-1 adalah warna coklat (1)
Pita ke-2 adalah wana merah (2)
Pita ke-3 adalah warna orange (3)
Pita ke-4 adalah warna kuning (10.000)
Pita ke-5 adalah warna perak (10%)
Pita ke-6 adalah warna kuning (25 ppm/oC)
Jadi didapatkan nilainya adalah 1.230.000 Ω dengan toleransi 10% atau 1,23 MΩ toleransi 10% dengan koefisien suhu 25 ppm/oC. Berati nilai resistansinya akan berkisar 1.107.000 Ω - 1.353.000 Ω.
Untuk mementukan cincin pertama adalah sebagai berikut :
- 3 cincin, sebenarnya adalah resistor 4 cincin dengan cincin terakhir tanpa warna, cincin pertama adalah cincin yang terapat dengan ujung resistor, karena cincin terakhir berupa cincin tak berwarna.
- 4 cincin, cincin pertama adalah cincin terujung yang memiliki warna biasa, bukan emas ataupun perak.
- 5 cincin, sama seperti 4 cincin, cincin pertama adalah memiliki letak paling ujung dengan warna biasa, bukan emas ataupun perak.
- 6 cincin, untuk mempermudah, cari cincin berwarna emas perak atau tak berwarna, untuk menentukan letak gelang ke-5, maka dikanan cincin itu adalah cincin ke-6 dan cinin pertama ada di ujung lainnya.
2. SMD
Surface Mounted Device biasanya terdiri dari 3,4 digit angka.
Jika Resistor SMD memiliki 3 digit, maka :
1. Angka pertama dengan angka kedua adalah nilai tahanan resistor
2. Angka ketiga adalah angka perkalian jumlah angka nol (x10 pangkat nilai angka).
Contoh :
104 = 10 x 10000 = 100000 Ω = 0.1 MΩ
502 = 50 x 100 = 5000 Ω = 5 kΩ
380 = 38 x 1 = 14 Ω
Untuk nilai resistor SMD dengan nilai resistansi dibawah 10 Ω biasanya ditandai antara batas nilai koma dengan huruf R.
Contoh :
4R7 = 4,7 Ω
0R1 = 0,1 Ω
0R03 = 0,03 Ω
Dan jika Resistor SMD memiliki 4 digit angka, maka :
1. Angka pertama, kedua, dan ketiga adalah nilai tahanan
2. Angka keempat adalah angka perkalian jumlah angka nol (x10 pangkat nilai angka).
Contoh :
4703 = 470 x 1000 = 470 kΩ
2201 = 220 x 10 = 2200 Ω / 2,2 kΩ
1800 = 180 x 1 = 180 Ω
3. Resistor Keramik
Resistor keramik juga memiliki nilai resistansi yang ditulis diatas komponen, tetapi berbeda dengan SMD,
Pada resistor keramik ada beberapa hal yang perlu dingat, yaitu huruf yang ditulis ada 2 jenis, yaktu :
Huruf I adalah huruf yang ditulis setelah angka atau diapit oleh angka. Huruf I terdiri dari :
R - berarti x 1Ω
K - berarti x 1000Ω
M - berarti x 1000000Ω
dan jika diapit oleh angka, letak huruf merupakan koma. contohnya :
1K5Ω = 1,5 kΩ
2M2Ω = 2,2 MΩ
Huruf II adalah huruf yang terletak diakhir penulisan. Huruf ini berarti berapa besar toleransi resistansi resistor tersebut. Huruf II terdiri dari :
J - berarti ± 5 %
K - berarti ± 10 %
M - berarti ± 20%
Sedangkan Huruf W merupakan singkatan dari Watt, yang menandakan berapa besar daya yang dapat ditahan oleh resistor teresebut.
Dari gambar diatas dapat kita lihat tulisannya adalah 5W 1K5ΩJ berarti resistor kemarik tersebut memiliki nilai resistansi 1,5 kΩ dengan toleransi ± 5 %, dengan besar daya maksimal 5 Watt.
Demikian untuk Postingan ke-3 mengenai resistor. Untuk Menghitung total nilai resistor dalam beberapa jenis rangkaian akan saya tulis di postingan selanjutnya. Semoga bermanfaat bagi kita semua. Hidup Electro Socialite !
Jika ada komentar atas Postingan ini boleh langsung di kommen, atau hubungi saya dari email electrosocialite@gmail.com. Saya menerima pertanyaan, maupun komentar membangun seputar elektronika dan Electro Socialite. Terimakasih.
- Blogger Comment
- Facebook Comment
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 komentar:
Posting Komentar